Senin, 08 Maret 2010

PILIH AKU

Seorang jalang berkata, “pilih aku”
Dia tahu rasanya sakit, dia hafal bagaimana perih
Pernah disakiti, sering dikhianati
Tak akan melukai, tak mungkin ingkar janji
Karena luka tak hanya membekas tapi tak terhapus
Jadi, “pilih aku”

Seekor tikus berteriak, “dukung aku”
Dia bisa hidup dalam gelap, dia biasa tidur dalam kotor
Pernah dibunuh, sering diburu
Tak akan menangkap, tak mungkin terperangkap
Karena kebiasaan bukan hanya hobi tapi jati diri
Jadi, “dukung aku”

Seorang jahanam ikut berkoar, “berjuang bersamaku”
Dia mengerti revolusi, dia punya strategi
Pernah berjuang, sering begadang
Tak akan mati, tak mungkin berhenti
Karena kata bukan hanya suara tapi belati
Jadi, “berjuang bersamaku”

Seekor kecoak ikut promosi, “jadikan aku”
Dia bisa mencium benci, dia membaui hati
Pernah ditabrak, sering diinjak
Tak akan menakuti, tak mungkin lupa diri
Karena kebusukan tak hanya tercium tapi meracuni
Jadi, “jadikan aku”

Seorang gelandangan lirih berkata, “beri makan aku”
Sakit tiap hari, perih apalagi
Gelap dan kotor tak istimewa lagi
Mengatur strategi demi mengisi perut hari ini
Tak hanya mencium tapi merasakan kebusukan tiap hari
Disakiti dan dikhianati itu cuma masalah hati
Diburu bukan cuma slogan hari ini
Berjuang dan begadang agar tidak kelaparan
Diinjak, kalau perlu ditabrak sampai mati

Siapa yang kau pilih, dia tak peduli
Siapa yang kau dukung, dia tak ikut bergabung
Siapa yang kau perjuangkan, dia tak akan meradang
Siapapun yang kau jadikan, dia tak akan melawan
Asal kau beri dia makan dan sebuah kesempatan
Untuk hidup lebih baik dari seekor binatang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar