Minggu, 23 Mei 2010

CATATAN SEBUAH PAGI

Matahari malu-malu ketika aku menyapanya
Mendung menyisakan sedikit dingin sisa hujan semalam
Belum melihat cahaya, perut menggeliat minta ditanya
Ah, pagi memang selalu mempesona

Seringnya kantuk kembali menyerang
Karena malam yang terasa terlalu singkat
Menyapa dan lewat ketika mata bahkan belum sempat terlelap
Dan bangkit adalah pilihan yang harus diperjuangkan

Perempuan-perempuan di pagi hari
Aroma bumi sebelum mandi
Basah dalam peluh karena tubuh adalah api dan hujan bukanlah air disini
Musik menggerakkan jiwa dan hati yang masih lelah

Berita dan cerita yang tidak jauh berbeda
Ilmu yang sering mahal dan bencana yang diobral dimana-mana
Tapi senyum tak pernah tak berguna
Dan matahari akan tetap datang meski banyak yang mencacinya

Catatan sebuah pagi kembali ditorehkan
Tentang perempuan yang dibilang edan
Melawan kebodohan dengan bacaan
Karena sekolah tidak pernah menjadi jaminan, seringnya menyebar ketakutan

Dan dialah matahari yang bersinar terang pagi ini
Bagi mereka yang bahkan tak berani bermimpi
Seribu kali dibilang gratis, sejuta kali harus meringis
Maka siapa yang bisa menghalangi matahari ini untuk terus bersinar di setiap pagi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar