Selasa, 06 April 2010

ANTARA AKU, KAMU, SETAN DAN MIMPI YANG TERGANTUNG

Antara aku, kamu, setan dan mimpi yang tergantung,

Sebujur raga yang katanya berjiwa
Tak mau mengikuti, bosan diikuti
Enggan pergi meski seringnya lari
Pada kamu yang dicari
Pada setan yang datang
Pada mimpi yang membuatnya tak mau bangun

Seutas senyum pada wajah
Bukan hanya manis tapi rupawan
Sudah pergi, masih dinanti
Oleh aku yang katanya tak bisa mati
Oleh setan yang menduduki ruh ini
Oleh mimpi yang ingin segera diakhiri

Sederet gigi yang menunjukkan seringai
Tak terlihat menakutkan, justru menggetarkan
Bercokol dan terus menggoda,
Aku yang terpana dengan dungunya
Kamu yang semakin bersinar dengan biasnya
Mimpi yang melambai-lambai di langit-langit kamar

Sebuah harapan yang mereka sebut mimpi
Membuat jiwa bertahan meski hati melemah
Kadang berkedip kemudian meneriaki,
Aku yang semakin rapuh
Kamu yang semakin jauh
Dan setan yang semakin tak tahu diri

Antara aku, kamu, setan dan mimpi yang tergantung,

Mana yang akan terus berdiri
Dengan keyakinan yang telah berubah menjadi kesombongan
Entah kemampuan karena kelemahan menjadi senjata,
Untukku mengutuk tuhan
Untukmu memaki takdir
Untuk setan memperdayai aku dan kamu
Dan untuk mimpi yang masih tergantung, entah sampai kapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar